ads


Saat Slank berusaha keras mengobarkan semangat para penggemarnya untuk tidak menggunakan narkoba dan minuman beralkohol, ada saja pihak yang tak bertanggung jawab menodai perjuangan band yang satu ini dengan menyalahgunakan foto sang Vokalis, Kaka Slank sebagai label minuman beralkohol.

Selasa (23/3), Slank, Bunda Iffet, dan sang pengacara, Riri Purbasari memberikan klarifikasi tentang pencatutan foto sang vokalis band tersebut.

"Kita tahu dari Rossa, ketua Slankers dari Manado. Dia kaget, dikirain Kaka diam-diam bikin iklan minuman keras. Dari situ Bunda mulai mencari tahu. Tanya Kaka apakah Kaka tahu orang yang memproduksi," ungkap Bunda Iffet.

Kaka mengaku pernah kenal dengan orang yang membuat minuman Cawan Mas ini. Di satu kesempatan Kaka pernah silaturahmi dengan orang tersebut. Kurang lebih 5 tahun yang lalu ia tiba-tiba mengajak Kaka untuk ketemuan lagi. "Dia cerita punya bisnis baru," ungkap Kaka.

Produk minuman terlarang ini sebetulnya sudah beredar sejak bulan Agustus tahun 2009 di beberapa kota besar. Slank sendiri benar-benar tidak tahu tentang produk ini karena diproduksi di kota Manado. Sampai akhirnya Rossa memberi tahu Bunda Iffet tentang foto Kaka yang tercantum dalam label minuman keras.

Lantas Slank melakukan investigasi tentang permasalahan ini dan menemui orang yang bersangkutan. Namun, dari pihak yang berkaitan tidak ada niat baik untuk minta maaf atau memperbaiki kesalahannya. bahkan sampai saat ini produk terlarang ini tetap diproduksi.

Karena jalan damai yang pada mulanya ditawarkan oleh Slank tidak ditanggapi oleh pembuat minuman beralkohol ini, maka Slank akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum. "Langkah hukum yang dilakukan adalah untuk efek jera, supaya tidak terjadi foto-foto Slank berikutnya yang akan menguntungkan satu pihak saja," kata Riri, pengacara Slank.




Duuch...Wajah Kaka 'Slank' muncul di sampul depan botol minuman keras (miras). Diwakili pengacaranya, Slank merasa sangat dirugikan dengan kasus ini.

Riri Purbasari SH, menyampaikan keterangannya di markas para Slankers, gang Potlot, Kalibata, Jakarta Selatan.

"Kita mau menyampaikan klarifikasi bahwa ada perusahaan minuman keras bernama Cawan Mas dengan kandungan 47 persen alkohol yang memuat foto Kaka 'Slank' tanpa izin, ini adalah pelanggaran hukum," kata Riri, kuasa hukum Kaka 'Slank' di gang Potlot, Selasa, 23 Maret 2010.

Dalam hal ini, Slank merasa sangat dirugikan oleh kasus dugaan pelanggaran hukum itu. "Slank punya misi jelas 'No Drugs dan No Alcohol. Apa yang dilakukan Cawan Mas adalah melawan misi Slank, ini juga suatu imbauan untuk tidak meminum-minuman beralkohol tersebut," kata Riri.

Kaka yang wajahnya dipakai secara ilegal dalam produk minuman itu juga merasa sangat dicurangi. "Saya menganggap ini jatuhnya culas. Kalau orang culas di Potlot itu sangat tidak diterima," kata Kaka.

Bimbim, drummer Slank, melihat ini adalah cobaan lain bagi Slank.

"Saya rasa UU nya juga sudah jelas kok, tidak boleh ada tokoh yang menjadi model minuman beralkohol, ini cobaan buat gue juga karena gue sudah setahun lebih nggak minum alkohol," timpal Bimbim.

Pemuatan sampul depan wajah Kaka 'Slank' dianggap menjadi unsur komoditi bagi pihak-pihak tertentu.

"Dalam botol minuman itu ada motto Cawan Mas Soal Rasa Paling Nomor satu, produk sudah jadi, ada tiga rasa, semuanya ada label foto Kaka. Ini jelas ada muatan unsur ekonomi dan tentunya harus ada sanksi ekonominya," ujar Riri.

Menurut Riri, pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan mengambil langkah-langkah hukum.

"Slank punya beban moral ke Slankers, mereka harus meminta maaf. Kami akan lakukan somasi dan mengambil langkah-langkah hukum. Pernah ada pertemuan tapi mereka tidak ada perkataan maaf, jadi kami akan tentukan langkah hukum selanjutnya," kata dia.




Rabu (10/3) kemarin, vokalis grup band Slank, Kaka merayakan ulang tahunnya yang ke-36. Pada usia yang tidak lagi muda itu, ayah tiga anak ini hanya berharap semoga bisa berbuat yang terbaik untuk keluarga. Tidak ada permintaan macam-macam dari mulut suami Natascha Oking itu.

"Kalau saya go it with the flow saja. Ya berharap sehat selalu agar bisa melakukan yang lebih baik lagi buat keluarga," ujar Kaka saat ditemui di Markas Slank, Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (10/3).

Saat ditanya apa kado yang diberikan oleh keluarganya, Kaka mengaku kedua anaknya telah memberinya sebuah kado. Kaka mengaku terharu, ketika anak-anaknya menyerahkan bungkusan hadiah ke tangannya.

"Kalau anak pertama ngasih kamus bahasa Indonesia-Jerman. Kalau anak yang kedua ngasih sepatu, dia bilang supaya sepatunya diganti karena gue pakai yang ini-ini terus," ujarnya.

Lalu, apa arti usia ke-36 bagi seorang Kaka? "Maknanya sih berharap seperti judi. 36 kan kiyu, angka yang bagus lah," ujar Kaka


Ultah, KPK Beri Kado Slank

01
Jan


"Kita memberikan apresiasi kepada SLANK yang konsisten mendukung upaya pemberantasan korupsi dan KPK. SLANK betul-betul konsisten dan konkret menggelorakan semangat pemberantasan korupsi," pungkas Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan, Haryono Umar di markas SLANK di Gang Potlot, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (28/12).

Bersama Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan, Bibit Samad Riyanto, Haryono menyerahkan poster bergambar SLANK yang dibingkai dan bertuliskan Apresiasi KPK Kepada SLANK, Bangkit dan Lawan Korupsi ke anggota SLANK, Kaka, Bimbim, Ridho, Abdi, dan Ivan juga didampingi Bunda Iffet, Manager grup musik beraliran Pop-Rock itu.

Bibit dalam kesempatan itu, atas nama KPK juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-26 tahun grup SLANK yang jatuh pada tanggal 26 Desember lalu, usia yang menurutnya sangat matang untuk menelurkan karya-karya baru.

Dari apresiasi yang diberikan, Bibit berharap, ke-depan SLANK tetap memiliki semangat untuk mendukung pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK. "KPK tidak akan kehilangan kontak dengan SLANK, koruptor masih kuat, kita dalam posisi bertahan, maju terus untuk memberantas korupsi," tegasnya.

SLANK Diminta Maklumi Pembatalan Konser

Sementara menanggapi tindakan Kepolisian yang tidak menurunkan izin untuk konser SLANK, Bibit angkat bicara. Mantan Kapolres Jakarta Utara itu bahkan meminta SLANK memaklumi kekhawatiran Polisi terhadap terjadinya kerusuhan bila konser SLANK tetap diadakan.

"Kekhawatiran (Polisi) agar dimaklumi, saya tidak membela polisi. Tapi memang tidak mudah melakukan pengamanan untuk sebuah konser," pungkasnya. Apalagi, kata Bibit, bila acara itu berbarengan dengan pengamanan peringatan hari raya nasional yang lebih besar seperti operasi Lilin Natal 2009.

Meski masih kecewa, Drumer SLANK mengaku bisa bernafas lega, karena setelah tanggal 2 Januari mendatang, Kepolisian kembali akan memberikan izin SLANK menggelar konser. Bahkan ditegaskan, Kaka sang vokalis, tanggal 3 Januari, pihaknya akan langsung kembali mengajukan proposal dan permintaan izin baru untuk kembali menggelar konser.

"Kita sudah dijanjikan abis tanggal dua Januari, SLANK boleh manggung lagi, dan tanggal tiganya kita langsung bikin proposal lagi," cerita Kaka.

Terhadap isu bahwa tidak diberikannya izin itu karena SLANK adalah pendukung tetap KPK sebagai lembaga pemberantas korupsi, Bimbim menolak. "Hari gini masa hanya gara-gara itu dicekal kayaknya gak mungkin. Kita positif thingking saja kemarin kan ada operasi lilin untuk libur natal," ujarnya sambil tertawa.

Namun seperti masih menyimpan dendam kepada Kepolisian, Bunda Iffet, Manager yang juga Ibunda Bimbim, meminta ke-depan Kepolisian agar lebih memilah-milah bila ingin membatalkan sebuah acara kesenian. Hal itu katanya, karena seorang musisi dan pendukungnya bisa mendapatkan rejeki dari manggung.

"Kalau ditolak ya jangan banyak ditolaknya, musisi dapat duitnya dari show, apalagi SDM kita banyak," keluh Bunda Iffet. Dirinya pun menambahkan hingga saat ini sudah delapan konser SLANK yang harus dibatalkan karena tidak mendapat izin Kepolisian dengan alasan keamanan.